Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Santri Killer Part 00 : Catatan Kecil Santri Killer

 Catatan Kecil Santri Killer

Akhirnya, bersambung. Hore!

Ayolah, aku juga pusing menulis novel ini, sakit kepalaku tahu! kalian mengerti dikitlah, jadi, siapa pelakunya? Siapa An bagi kalian? Hmmm pikirkan saja sendiri, tidak bagus kalau aku spoiler. J

Jadi begini, menulis novel ini seperti melompati mesin waktu dimana para GPS—Geng Puasa Sunah--bersanding dengan sebuah grup bernama AB16, dimana keadaan pondok saat itu tidak seperti sekarang, belum ada bangunan-bangunan baru. Tapi, ketika aku kelas tiga, novel ini kubuat dengan tulisan biasa, satu buku sidu sebanyak 54 lembar habis kubabat dan teman-temanku tersiksa karena tulisanku seperti seekor cacing kesurupan. Namun mereka mencintai novel santri killer tersebut. M. Farid Wajdi, sampai menantikan novel itu, apalagi Rizky Eka dan Zain Al-Muttaqien sampai memaksaku membuatnya. Belum, novel ini belum berakhir, kenyataannya, aku pernah ingin menghentikan novel santri killer ini waktu itu, alasanku, novel ini membawa mudharat. Mudharatnya antara lain:

Pertama, ini bermula ketika Arief Jati Pangestu, sedang berjalan dimalam hari dan ketika ia masuk kedalam kelas, ia melihat seorang tertidur dibangku belakang. Lalu ketika ia mendekat, Arief mengingat kematian Edwin, dimana dikelas--yang sebenarnya saat itu Edwin dibunuh dengan belati sampai lehernya robek—anak itu tertidur pulas. Dan Arief menahan rasa takutnya, ia menggoyangkan tubuh anak itu, dan ketika ia menatap Arief, matanya memerah seperti darah.

Kedua si Yazid Amirul Jaisy, saat kematian salah satu pemain yang digorok lehernya dan dimasukkan kedalam gentong(mungkin di part duanya besok) ia sampai mengernyit nyeri, well, dia menikmati kematian itu.

Ketiga, Rizky Eka yang tidak berani memakan es di resto karena salah satu adegan memang cara membunuhnya adalah dengan cube es, dikunyah dan si Tian mati. Tapi di santri killer remake ini, Tian diculik, lalu akan dijadikan mainan oleh *sensor*.no spoiler

Karakter-karakter mereka juga aku kuatkan, dari Azis yang dulunya memang begitu, aku kuatkan lagi sifatnya, kini ia main tuduh ini dan itu, menjengkelkan dan kepoan abis, sehingga kawan-kawan mereka jengkel dibuatnya, namun ia sebagai karakter pelucu di novel ini, jadi ia tidak bisa dibunuh.

Febry Surya Rizky, Adiya Ikhlasul Amal, L. Anzuru Wahyal Qomaru, dan Fadhillah Umar Rahman sebagai anak dengan otak high level dengan spesifikasi masing masing. Febry di fisika, Umar di Matematika,

Arief dan Yazid, emang dari dulu selalu bicarain perempuan dan ingin mencarikanku jodoh. Tapi selalu berakhir tragis, jadi sebelum jodohku ditemukan, mereka menghilang terkena jentikan jari Thanos—oke. Itu bercanda.

Sekian, aku, Abdul Aziz Al-Maulana, mengucapkan selamat karena telah menamatkan novel ini. tentu kalian sendiri tahu pelakunya kan? Kalau kalian merasa bosan, mungkin kalian bisa stalking aku di FB; Abdul Aziz Al-Maulana. Dan kalian harus hati-hati, AN bisa dimana saja, menggorok lehermu dengan belatinya, tunggu, siapa itu dibelakangmu?

------------AN will back at Santri Killer part II----------

 

Tulis kritikan dan saran dibawah J

Sorry ceritanya jelek, novel ini udah hilang dua kali padahal udah jadi, yang pertama hardfile (Aku tulis saat kelas tiga MTS), hilang, yang kedua softile (Aku tulis kelas 4 MTS) juga hilang. dan semakin aku rekonstruksi, ceritanya makin jelek kwkwkwkw.

But its Okay, menurut kalian siapa An nya?  

Posting Komentar untuk "Santri Killer Part 00 : Catatan Kecil Santri Killer"